Hijrah Sebagai Perjuangan Menyiarkan Islam

Hijrah Sebagai Perjuangan Menyiarkan Islam

Setelah sebelumnya Nabi Muhammad SAW dan Sahabat melalui berbagai macam rintangan dari kafir Quraisy Makkah dalam perjalanan hijrahnya menuju kota Yastrib (Madinah). Akhirnya pada hari jumat tanggal 16 Rabiul Awwal tahun ke 1 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 2 Juli 622 Masehi, Nabi beserta rombongan Muhajirin lainnya tiba di kota Madinah. Dan disanalah Nabi Muhammad SAW mulai mengatur semua rencana untuk kebaikan dan kepentingan penduduk Madinah serta kepentingan umat Islam.


1. Proklamasi Berdirinya Negara Islam

Madinah merupakan kota harapan bagi Nabi dan umat Islam lainnya untuk mengembangkan ajaran Islam. Keadaan dan sikap masyarakat kota Madinah jauh berbeda dengan masyarakat kota Makkah. Mereka dengan mudah menerima kehadiran Nabi dan agama Islam. Oleh sebab itu, untuk menata tatanan dan sistem sosial masyarakat Islam di Madinah perlu adanya suatu wadah kesatuan dan persatuan umat Islam

Dalam mewujudkan semua itu, Nabi Muhammad membentuk Pemerintahan Islam (Daulat Islamiyah) yang berdasarkan kepada Al-Qur'an. Islam sebagai agama negara, Nabi Muhammad sebagai kepala negara dan pusat pemerintahannya  adalah Madinah. Undang - undang yang dipakai berdasarkan kepada Islam.

Selama di Madinah, wahyu - wahyu yang diterima Nabi selalu berkaitan dengan persoalan kemasyarakatan, negara, politik, perkawinan dan perlakuan terhadap budak.


2. Berdirinya Ibu Kota dan Masjid Madinah

Madinah sebelumnya bernama Yastrib, setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW kota itu diberi nama "Al Madinah Al Munawarah", artinya Kota yang bercahaya. Kota ini kemudian dijadikan sebagai Ibu kota dan pusat pemerintahan

Di kota ini, Nabi mengatur, memimpin dan memberikan komando kepada para sahabat yang aktif melakukan segala hal. Beliau mengatur tatanan masyarakat supaya hidup dalam kedamaian, bebas beragama dan bebas menjalankan ajaran agama. Umat Islam, Yahudi dan Nasrani yang ada di Madinah mendapat kemerdekaan, jaminan keamanan dan mempunyai hak yang sama, asal mereka menjunjung tinggi keputusan - keputusan yang telah disepakati bersama.

Selanjutnya Nabi Muhammad mendirikan masjid. Fungsi Masjid pada waktu itu tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga tempat pelajaran dari Nabi tentang agama dan kemasyarakatan. Disamping itu, masjid juga digunakan untuk tempat musyawarah bagi kepentingan agama, negara dan masyarakat.

Masjid itu didirikan di sebidang tanah milik dua orang anak yatim, bernama Sahal dan Suhail, yang telah dibeli dengan harga pantas. Ini sebagai contoh bahwa harta anak yatim dipelihara oleh umat Islam bukan malah dipermainkan.

Semula Sahal dan Suhail bermaksud menghibahkan tanahnya kepada Nabi untuk kepentingan Masjid, tetapi Nabi menolaknya, karena beliau tahu anak - anak itu justru sangat memerlukan santunan hidup.

Setelah tercipta suasana keakraban dan persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar, umat Islam Madinah selalu bekerjasama dan gotong royong, begitu juga halnya pada saat mendirikan Masjid.

Hijrah Sebagai Perjuangan Menyiarkan Islam
Masjid Nabawi
Masjid yang didirikan Nabi itu bentuknya masih sangat sederhana, bentuknya persegi empat dengan dinding yang terbuat dari batu - batu gunung yang di plester dengan tanah liat. Tiangnya terdiri dari pohon kurma dan atapnya dari pelepah daun kurma, sedangkan lantainya tanah biasa.

Berdampingan dengan Masjid itu, didirikan pula tempat tinggal untuk menampung para sahabat Muhajirin yang belum mempunyai tempat tinggal atau keluarga. Di sebelah timur yang berbatasan dengan Masjid didirikan sebuah rumah dengan beberapa kamar. Rumah ini adalah tempat tinggal Nabi beserta keluarganya. Selama pembangunan Masjid, Nabi tinggal di rumah Abu Ayyub Al Anshari.

Setelah Masjid selesai dibangun, umat Islam Madinah datang memenuhi Masjid untuk melaksanakan shalat berjama'ah dan belajar agama Islam serta terkadang bermusyawarah untuk membicarakan kepentingan agama, masyarakat dan negara. Masjid ini kemudian dikenal dengan sebutan Masjid Nabawi.

Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah memberikan hikmah yang besar terhadap perkembangan dakwah Islamiyah, diantaranya :
  • Kemenangan dakwah Rasulullah dan kaum muslimin terhadap kaum kafir Quraisy.
  • Terbentuknya negara Islam yang ber Ibu kota di Madinah, dengan Nabi Muhammad SAW sebagai kepala negara dan kepala pemerintahannya.
  • Tersebarnya agama Islam ke pelosok penjuru dunia.
Selanjutnya : Rasulullah SAW Membina Perekonomian Masyarakat Madinah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hijrah Sebagai Perjuangan Menyiarkan Islam"

Post a Comment